Tugas 1 Rekayasa Perangkat Lunak (Metode Waterfal)

LANDASAN TEORI


Menurut Doni Jomes, (2011:13), Pemesanan tiket bioskop secara online, merupakan hal yang baik dalam struktur penjualan tiket tersebut karena dengan adanya pemesanan tiket secara online, maka mengurangi tingkat antrian di kasir pemesanan tiket pada bioskop tersebut, pada awalnya sebelum adanya pemesanan tiket bioskop secara online banyak antrian yang kita temukan di kasir bioskop bahkan sampai 200 orang yang mengantri, apalagi film yang ingin ditonton banyak pengemarnya, untuk itu adanya pemesanan tiket bioskop online ini di buat dan untungnya mempermudah konsumen untuk memesan tiket bioskop tersebut tanpa menunggu antrian yang panjang di bioskop tersebut.








 Menurut Rizki Alfiasca Pascapraharastyan (2014: 140), Metode Waterfall adalah metode yang melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement.  Akan tetapi Pressman (2008) memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan



tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:
a.       Requirements Definition.
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
b.      System And Software Design.
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
c.       Implementation And Unit Testing.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
d.        Integration And Sytem Testing.
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi- fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
e.       Operation And Maintenance.
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur- fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
Waterfall atau AIR terjun adalah model yang dikembangkan untuk pengembangan perangkat lunak, membuat perangkat lunak. model berkembang secara sistematis dari  satu tahap ke tahap lain dalam mode seperti air terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematikdan sekuensial yang mulai dari tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.
Menurut Yayan Kusnanto, (2009:7), Web adalah komputer yang digunakan sebagai penyimpanan file-file, termasuk database, yang dibutuhkan untuk suatu halaman web. Menurut Rizal, (2009:34-35), Web merupakan suatu program yang dirancang untuk mengambil informasi-informasi dari suatu server komputer pada jaringan internet. Untuk HTML yang kode programnya tidak dikompilasi terlebih dahulu, web bertugas menginterpretasikan (menerjemahkan) tag-tag HTML yang akan ditampilkan di jendela browser.

METODE PENELITIAN

Selanjutnya pada bab ini diuraikan juga kerangka kerja penelitian (Frame Work) yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja dari penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 3. berikut :



 




                                                           Pada sub bab ini akan diuraikan kerangka kerja penelitian.
1.         Pengumpulan Data
Kerangka kerja ini dimulai dari pengumpulan data, yang terdiri dari penelitian perpustakaan (library research), penelitian lapangan (field research), dan penelitian laboratorium (laboratory research).
2.         Analisis Data
Setelah pengumpulan data diatas selesai selanjutnya dilakukan analisis terhadap data. Hal ini bertujuan untuk melakukan pengelompokan terhadap data tersebut sehingga akan memudahkan penulis di dalam melakukan analisis berikutnya.
3.         Analisis Sistem
Setelah analisis data dilakukan, maka kerangka penelitian berikutnya yaitu merumuskan masalah dan Menetapkan variabel-variabel.
4.         Perancangan Sistem
Tahap ini membahas tentang perancangan dari model sistem dengan menentukan rancangan input didalam rancangan bangun e-ticket bioskop dengan metode waterfall berbasis web.
5.         Implementasi sistem
Tahapan berikutnya yang akan dilakukan di dalam penelitian adalah melakukan implementasi dari sistem yang telah dirancang.
6.         Pengujian
Pada tahap pengujian ini dijelaskan tentang bagaimana hasil tahapan proses penentu rancangan bangun e-ticket bioskop dengan metode waterfall berbasis web, sehingga kesalahan dari sistem dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Pengujian sistem ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada sistem yang dibangun peneliti ini menggunakan sistem pemesanan tiket bioskop secara online, langkah pertama pada sistem adalah dengan mengenalkan produk film dan kemudian customer memesan film tersebut dengan mengklik gambar filmi tersebut, lalu costomer disuru mentransfer uang pada rekening bank yang sudah ditentukan sesuai dengan harga film yang di tetapkan aplikasi ini kemudian cek dari hasil transfer di scan atau di photo bukti transfer tersebut dan ubah bukti transfer tersebut berformat gambar jpg. Kemudian buka kembali situs tersebut unduh bukti transfer tersebut dan masukan kode tiket yang sudah disediakan yang mana kode tersebut berguna saat pencetakan tiket bioskop tersebut, setelah data terkirim maka pihak admin dari bioskop tersebut mengecek berkas pembayaran jika benar maka admin akan validasi berkas tersebut dan coustomer dapat mencetak tiket bioskop tersebut dengan kata kunci kode tersebut sebagai media masuk kepada pencetakan tiket bioskop tersebut dengan terkoneksi internet.
Penelitian ini dilakukan dengan menguji variabel-variabel yang diteliti seperti melakukan perancangan rangkaian dan pendeteksian rangkaian dan menguji konsep-konsep yang ada dengan menggunakan alat yang sesuai, tahap pengembangan rancangan menjadi kode program, bagian utama implementasi adalah menempatkan hasil pada pemesanan dan pencetakan piket bioskop secara online.
Untuk dapat mengakses halaman web, dapat dilakukan dengan menggunakan web browser, dengan mengetikkan alamat web pada web addressnya. Pada simulasi web dengan browser internet explorer pada komputer yang sekaligus berfungsi sebagai web server, dapat dilakukan bagian utama implementasi adalah pemesanan tiket bioskop secara online.

Pada gambar dibawah ini menjelaskan tentang setelah client memilih film yang ingin dipesan maka akan muncul biodata film beserta harga film tersebut kemudian clint bila ingin memesan klik menu beli yang ada pada gambar di bawah ini.


Langkah yang harus dilakukan client mengisikan biodata client yang ingin memesan film tersebut kemudian klik menu simpan maka data client akan tersimpan di sistem admin e- tiket bioskop online ini.
Setelah client mengisi biodata atau data diri client maka akan masuk pada menu bukti pembayaran, pada menu bukti pembayaran client dikasi kode registrasi yang mana kode tersebut di copy kan kedalam menu kosong yang ada pada gambar dibawah ini dan upload bukti transfer pada nomor rekening yang tertera dengan format jpg agara pihak admin dapat membaca upload tersebut dan klik menu upload, hal yang harus client ingat dan sangat penting kode yang sudah dikasi pada client tersebut disimpan dan jangan sampai hilang sebab kode tersebut yang akan menjadi kode untuk pencetakan tiket tersebut.
Untuk pemesanan tiket agar bisa di validasi atau di peroses dalam pencetakan tiket bioskop tersebut


Pada gambar berikut ini menjelaskan menu tampilan admin pada sistem E-Tiket Online



Menu pemrosesan data yang masuk ke admin sistem pemesanan E-Tiket bioskop online ini, seperti pada gambar dibawah ini nomor urut 7 atas nama Evi Wahana yang mana data pemesanan tiket bioskop sudah bisa dicetak tiket tersebut karena sudah si validasi via admin tersebut.

Tampilan gambar dibawah ini menjelaskan tentang Proses cek berkas yang masuk ke admin pemesanan tiket bioskop online.


Pada gambar dibawah ini menjelaskan tentang data film yang tersedia pada rancangan pemesanan tiket bioskop online ini.


Setelah tampilan data tersedia maka dapat dihasilakn bentu pemesanan tiket online. 



Komentar